P5 atau Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila merupakan kegiatan yang ada pada setiap sekolah pelaksanaan Kurikulum Merdeka. Selasa, 27 Mei 2025 SMP Islam Mbah Bolong telah melaksanakan P5 tema Rekayasa dan Teknologi dengan topik Bioteknologi Konvensional dan Olahannya (tape singkong). Tema tersebut diterapkan di kelas 8 yang bertujuan untuk mengembangkan kreativitas, inovasi, dan berpikir kritis melalui pembuatan produk atau sistem berbasis teknologi yang bermanfaat. Dalam kehidupan sehari-hari tentu kita sudah tidak asing lagi dengan istilah bioteknologi. Secara umum bioteknologi adalah ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup seperti bakteri, virus dan fungi untuk menghasilkan barang dan jasa yang bisa digunakan oleh manusia. Tanpa disadari, manfaat bioteknologi telah kita rasakan disetiap harinya. Cabang ilmu ini sangat dekat dengan kehidupan manusia, karena bioteknologi ini dirancang dan dikembangkan untuk mempermudah kehidupan manusia. Adapun contoh bioteknologi dibidang pangan yaitu pembuatan tape, tempe, roti, keju ,yogurt dan bahan makanan lainya.
Melalui kegiatan P5 ini SMP Islam Mbah Bolong ingin mengajak peserta didik untuk lebih sadar dan bijak dalam mengelola bahan pangan serta belajar tentang proses pembuatan tape singkong. Proyek ini melibatkan peserta didik dalam berbagai kegiatan mulai dari tahap pengenalan singkong hingga proses pengelolaan selain itu peserta didik juga mendapat tugas untuk mengamati proses perubahan pada singkong yang difermentasi. Proses pengolahan singkong hingga menjadi tape singkong memerlukan waktu kurang lebih dua hari. Sehingga pada hari Kamis, 29 Mei 2025 tape singkong sudah siap disajikan. Di hari itu juga peserta didik kelas 8 juga melaksanakan P5 tema Kewirausahaan. Singkong yang sudah menjadi tape di tema kewirausahaan diolah menjadi olahan makanan yang siap dijual seperti roti gabin dan Es Tape sesuai dengan kreatifitas mereka.
Pada tema kewirausahaan peserta didik mempunyai peran dalam memahami konsep laba rugi. Menghitung semua alat dan bahan yang diperlukan serta menghitung dan mempelajari istilah laba, rugi, pendapatan, dan juga biaya. P5 ini dilaksanakan secara kelompok sehingga kekompakan mereka menjadi faktor penting dalam mengolah produk hingga menjualnya. Kegiatan P5 tema kewirausahaan ini bertepatan dengan adanya acara Dibak Qubro di ndalem KH. Nur Hadi (Mbah Bolong) yakni organisasi keagamaan dan sosial seperti muslimat NU dan Fatayat NU yang sama-sama memiliki tujuan untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi perempuan dalam kegiatan keagamaan dan sosial. Kegiatan tersebut menjadi momen yang tidak disia-siakan oleh tim koordinator P5, disitulah peserta didik dapat belajar berwirausaha sesuai dengan tema yang sedang berlangsung. Secara berkelompok mereka harus bisa bergotong royong, berfikir kritis, dan bertanggung jawab dalam menentukan setiap proses dengan menentukan alat dan bahan yang harus mereka persiapkan mencatat semua keperluan, menyiapkan anggaran, menyusun harga jual dan target penjualan. Alhamdulillah, banyak sekali dari peserta didik yang mempunyai jiwa pedagang. Mereka antusias menjual olahan mereka dengan berbagai strategi agar dagangannya laris terjual semua. “Strategi penjualan kami itu istilahnya jemput bola, jadi setiap pengunjung yang datang langsung kami datangi, kami tunjukkan hasil olahan kami yaitu es tape ori manis, legit, dan menyegarkan. Alhamdulillah dagangan kami habis terjual” tutur salah satu peserta didik kelas 8D, sungguh proses yang luar biasa.
Beberapa hari ini peserta didik kelas 8 sudah melakukan kolaborasi 2 tema p5 yakni tema Rekayasa dan Teknologi serta tema Kewirausahaan. Mungkin hanya singkong tapi dari situlah peserta didik SMP Islam Mbah Bolong mendapatkan banyak sekali pengalaman dan pelajaran yang insyaallah akan melekat dalam ingatan mereka. Segala sesuatu yang dilakukan dengan sungguh-sungguh tidak akan menghianati hasil. Terimakasih tim koordinator P5, fasilitator, guru pendamping, dan peserta didik kelas 8 atas kerjasamanya. Good Job….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar